Sabtu, 22 Februari 2014

Pengagum Rahasia


Ini malam pertama otakku kembali merangkai majas-majas, menggambarkan sosokmu yang membayangi beberapa hari belakangan ini. Tepatnya setelah malam itu aku bermimpikan kamu, entah karena apa namun begitu saja wajahmu menampakkan diri dan membuat alur cerita sendiri  di tengah tidur malamku.
            Kamu bukan termasuk golongan pria tampan berdasi atau pria kaya bermobil. Kamu sederhana dengan caramu, dengan tatapan mata sayu namun menancap tegas pada setiap mata lawanmu. Senyum yang menggoreskan beberapa kerutan pada wajahmu tak mulunturkan pesonamu. Sadar atau tidak tapi akulah orang yang selalu memperhatikanmu, menatap setiap gerakmu saat kau duduk, berdiri bahkan saat sebatang rokok terselip di bibirmu, semua tercetak jelas olehku yang memperhatikanmu dari balik kaca ruangan kecilku. Apa aku mulai masuk pada tahap mengagumimu? Atau sudah pada tahap memujamu? Belum genap 1 bulan aku bergabung, dan belum genap 1 bulan juga aku mengenalmu. Tapi kamu sudah mampu menarik 80% perhatianku, merampas waktu yang harusnya kulalui dengannya hanya untuk memikirkanmu.
            Aku sangat menyadari, menggapaimu adalah suatu hal yang sangat sangat mustahil. Menyadari bahwa aku masih menjalin sebuah hubungan dengan seseorang. Seseorang yang 4 tahun telah mengisi hari-hariku. Lalu mengapa setelah 4 tahun aku baru tergoda oleh sosokmu? Mengapa setelah 4 tahun baru datang sosok baru yang mampu melunturkan rasa setiaku? Dan itu “KAMU” .
            “KAMU” yang berasal  suku yang sama dengannya.
            “KAMU” yang ternyata memiliki ikatan keluarga dengan dia !
            “KAMU” yang lahir di bulan yang sama dengan dia!
Ini suprisekah dari Tuhan ? mempertemukanku pada 2 lelaki dari suku yang sama, dan lahir pada bulan yang sama.
            Dan pada akhirnya aku mulai menyerah pada perasaanku, membiarkan semua rasa mengalir apa adanya. Yang aku ingin hanya supaya kamu tau, bahwa disini ada orang yang mengagumimu. Disini ada sosok yang tak pernah melepas tatapannya dari bayanganmu, walau menatapmu hanya dari jarak yang cukup jauh. Disini akulah sebagai pengagum rahasiamu.