( Re-post Dwitasari)
Kau tak tahu, aku rindu
Meskipun mengalir sajak-sajak kecil mencari
muaranya, kamu
Meskipun mengalir air mata deras yang menjadi
penyebabnya, kamu
Kau tak tahu, aku rindu
Bahkan ketika jemariku tak mampu menyentuhmu
Bahkan saat tatapanku tak mampu menyentuh bayangmu
Kau tak tahu, aku rindu
Kau tak tahu seberapa kuat sayatan resah yang
dihasilkan rindu
Dia keluarkan pisaunya !
Dia sayat sesukanya !
Semau-maunya !
Aku tersiksa
Aku sekarat…
Kau tak tahu, aku rindu
Mungkin kau tak mau tahu, bahwa aku rindu
Karena yang kau tahu
Aku hanya temanmu
Yang sering dengar ceritamu
Tanpa kau tahu
Aku mencintaimu
Bahkan seringkali
Merindukanmu….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar